Ketika Jam Kos Menjadi Waktu Favoritku di Sekolah
Sebagai seorang siswi SMA, keseharianku tidak jauh dari tugas, ulangan, dan jadwal yang padat. Namun, ada satu hal yang selalu kutunggu-tunggu dalam rutinitas sekolahku—jam kos! Bagi sebagian orang, jam kos mungkin tidak begitu istimewa, tapi bagiku, itu adalah waktu yang paling dinantikan. Kalian tahu, bukan karena aku malas belajar, tetapi karena jam kos memberi kesempatan untuk sejenak menghirup udara segar di tengah-tengah hiruk pikuk sekolah.
Pagi ini dimulai seperti biasa. Aku bangun pagi, menyiapkan seragam, sarapan dengan cepat, dan bergegas menuju sekolah. Sesampainya di sekolah, suasananya ramai seperti biasa. Di tengah segala kebisingan, aku mendengar desas-desus dari teman-teman sekelasku bahwa ada jam kos di jam pertama. Guru matematika kami sedang berhalangan hadir, katanya. Seperti biasa, informasi ini membuatku dan beberapa teman tersenyum lebar. Kami saling menatap dengan tatapan penuh harapan, berharap bahwa rumor ini benar adanya.
Ketika bel masuk berbunyi, kami duduk di kelas dengan perasaan sedikit tidak sabar. Benar saja, wali kelas masuk dan mengumumkan bahwa jam pertama akan kosong. Begitu mendengar itu, hampir seluruh kelas bersorak kecil—termasuk aku. Mungkin terdengar sedikit berlebihan, tetapi bagi seorang siswi yang setiap hari harus menghadapi tugas-tugas sulit, jam kos adalah seperti oase di padang pasir. Ini adalah momen langka di mana kami bisa bersantai sejenak tanpa tekanan tugas atau pelajaran baru yang harus dicerna.
Ketika jam kos dimulai, aku dan teman-temanku mulai berdiskusi tentang rencana menghabiskan waktu kosong ini. Ada yang memilih untuk memainkan ponsel mereka, mengecek media sosial, atau bahkan bermain game. Aku, di sisi lain, memutuskan untuk mengambil buku novel yang sudah lama ingin kuselesaikan. Di tengah kesibukan sekolah, sulit sekali menemukan waktu untuk membaca hal-hal yang benar-benar kusukai. Tapi di jam kos ini, aku merasa punya kesempatan emas untuk tenggelam dalam dunia cerita yang menarik.
Sambil membaca, sesekali aku mengangkat kepala dan melihat sekeliling. Teman-temanku juga tampak menikmati waktu luang mereka. Ada yang mengobrol santai, ada yang makan camilan, bahkan ada yang mulai berlatih tari untuk pentas seni sekolah yang akan datang. Ruang kelas yang biasanya penuh dengan suara guru yang mengajar, kali ini berubah menjadi tempat yang lebih bebas, penuh tawa dan canda.
Salah satu hal terbaik dari jam kos adalah kebebasan yang bisa kita rasakan. Tidak ada tugas yang harus diselesaikan saat itu juga, tidak ada catatan yang harus ditulis, dan tidak ada ulangan mendadak. Kami bisa memilih apa yang ingin kami lakukan—apakah itu belajar secara mandiri, bercanda bersama teman-teman, atau hanya duduk-duduk santai sambil melamun. Aku memilih untuk menikmati detik demi detik waktu ini.
Di sela-sela waktu membaca, salah satu temanku, Dinda, mengajakku mengobrol. Kami berbicara tentang banyak hal, mulai dari pelajaran, rencana akhir pekan, hingga drama yang sedang kami tonton. Percakapan ringan seperti ini adalah salah satu hal yang kurindukan di tengah kesibukan sekolah. Terkadang, di tengah-tengah semua tekanan, kita lupa untuk sekadar berbicara dan tertawa bersama teman-teman kita. Dan jam kos memberiku waktu untuk itu.
Tidak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Ketika aku sedang asyik mengobrol dengan Dinda, bel tanda jam kos berakhir pun berbunyi. Aku dan teman-temanku menghela napas panjang, sedikit enggan untuk kembali ke rutinitas pelajaran. Namun, meski singkat, jam kos hari ini cukup untuk memberiku semangat baru. Rasanya seperti mendapatkan jeda kecil yang menyegarkan di tengah hari yang sibuk.
Saat guru berikutnya memasuki kelas, suasana kembali menjadi lebih serius. Buku-buku pelajaran dibuka, dan kami bersiap untuk mengikuti pelajaran seperti biasa. Meski begitu, dalam hatiku, aku merasa lebih siap dan segar. Jam kos mungkin hanya berlangsung sebentar, tetapi dampaknya terasa sepanjang hari. Ini adalah waktu di mana aku bisa beristirahat sejenak, mengisi ulang energi, dan kembali fokus menghadapi tugas-tugas sekolah.
Di akhir hari, aku berjalan pulang dengan perasaan puas. Hari ini mungkin tidak istimewa bagi sebagian orang, tapi bagiku, jam kos telah memberikan warna tersendiri. Dalam hidup yang penuh dengan rutinitas dan jadwal yang ketat, ada baiknya kita menghargai momen-momen kecil seperti ini. Jam kos mungkin hanya berlangsung beberapa menit, tetapi efeknya bisa bertahan sepanjang hari.
Sebagai siswi SMA yang selalu disibukkan dengan banyak hal, aku selalu bersyukur ketika ada jam kos dalam jadwal. Ini adalah momen di mana kita bisa berhenti sejenak dan menikmati waktu tanpa tekanan. Mungkin besok aku akan kembali menghadapi tumpukan tugas dan pelajaran yang sulit, tapi untuk hari ini, aku senang bisa merasakan kebebasan kecil di tengah-tengah kesibukan sekolah.
Jam kos adalah waktu yang sederhana namun penuh makna. Ini adalah pengingat bahwa meskipun hidup kita dipenuhi oleh banyak tanggung jawab, kita tetap perlu mengambil waktu untuk diri sendiri. Aku berharap, di masa depan, akan ada lebih banyak momen seperti ini—waktu-waktu kecil di mana kita bisa berhenti sejenak dan menikmati hidup tanpa beban.
Ketika Jam Kos Menjadi Waktu Favoritku di Sekolah
Reviewed by chiara
on
Desember 19, 2024
Rating: 5