Aku Suka Dia!!! pt2
“ nih pake jaket ku untuk
sementara” ucap Bintang sambil memakaikan jaket bomber miliknya ke badan ku.
Aku tidak bisa menolak karena dia langsung
duduk ke kursi nya. Aku berjalan ke kursi ku sambil senyum senyum tapi aku
nunduk karena malu, kenapa bisa aku tidak membawa cardigan ku dan tidak membawa
parfum ku, dikarenakan tadi pagi aku sangat repot untuk berangkat pagi.
Bel pulang berbunyi.
Baru saja aku membereskan
buku-buku ke dalam tas. Aku menoleh ke belakang tempat duduk nya Bintang, itu
orang sudah tidak ada wujudnya disana. Aku caripun keluar kelas sudah
menghilang seperti pesulap yang hilang begitu saja. Akupun pulang dengan
terburu-buru takut ketinggalan bus yang sebentar lagi jalan.
Keesokan nya pun aku sengaja
berangkat pagi pagi sekali, untuk memastikan jaket yang ku kembalikan tidak ada orang yang melihat.
“aku taro disini aja kali ya”
sambil aku regangkan jaket itu di bangku dia.
“DORRR!!!” ucap cici
“ngapain hayooo, itu jaket siapa?
Jaket Bintang?” ujar caca
“ehhh ga ko, aku liat tadi disini
ada kucing, ternyata aku salah lihat” jawabku.
Keseharian ku pun berlanjut
begitu saja hampa dan yang aneh nya Bintang tidak menanyakan atau menoleh
sedikit pun kepadaku, padahal kita sekelas dan sering berpapasan. Apa aku harus
berterimakasih soal jaket, ahhh aku terlalu malu untuk mengucapkan nya, aku
tidak punya keberanian, aku salah juga sih tidak langsung memberi jaket nya dan
berterimakasih.
Seminggu berlalu, dikelas ku ada
aturan yang diharuskan anak murid nya untuk rolling tempat duduk, dengan alasan
agar mengenal satu sama lain, yaa terdengar mudah tapi tidak oleh ku. Masing
masing anak mengambil nomor secara acak. Dikelas berjumlah 30 dan di hitung
dimulai dari bangku paling depan kanan dari guru.
Saat aku ke depan dan mengambil,
aku takut, aku takut duduk dengan anak yang banyak bicara, lebih baik diam
daripada mengajak ngobrol aku, xixi. Saat aku lihat nomor yang ada di tangan
aku, wah nomor yang bagus, nomor 16! Bangku idaman, tidak di belakang tidak
juga didepan dan juga aku dapat di pojok, senangnyaaaa.
Pagi itu aku sangat senang aku
langsung duduk di bangku baru ku tapii
aku juga penasaran siapa ya yang duduk dengan ku, ahh biarkanlah yang penting
aku sudah mendapatkan tempat duduk impian ku.
Buku buku pun aku bereskan di
kolong meja, tempat pensil ku periksa kembali apakah aku lupa membawa sesuatu,
hingga bekal pun aku keluarkan dan aku taro di kolong tentunya. Kalian tidak
heran kan aku membawa bekal ke sekolah? Dikarenakan setiap pagi mamaku sudah
menyiapka bekal dan yang pasti aku harus membawanya kalau tidak aku pasti sudah
di ceramahi dan yang pasti hemat juga kan.
Saat aku menoleh ke kiri, ada
sesosok yang bersinar, tinggi, bersih, mancung, wangi. Sosok nya yang ramah
membuat mata ini tidak mau berpaling ke arah manapun. Dia seperti cowo yang aku
idam idamkan di dalam mimpiku. Ahh dia ganteng banget, semoga dia duduk dekat
dengan aku, agar aku semangat belajarnya.
“ kenapa Marsha? Sehat kan, ko
bengong gitu si.” Ucap Bintang
Iya dia Bintang si artis nya
kelas, baru saja sekolah seminggu sudah menjadi primadona di kelas bahkan di
luar kelas pun dia menjadi inceran ciwi ciwi. Siapa sih yang mau berpaling kalo
ngeiat cwo ganteng iyakannn!!??
“ ehh ga ko aku ngelihat kesana”
aku sambil menunjuk ke luar kelas, jelas jelas aku bohong, aku takut ketahuan
habis melihat dia terus terusann sampe bengong. Tunggu tunggu, Bintang si
primadona kelas, cwo idaman para cewe cewe duduk di samping aku? Apaa aku ga
salah lihat kann? Baru aja aku berdoa langsung dikabulkan ni?
Dia pun langsung duduk dan
mengeluarkan buku nya dan tempat pensil nya. Tapi heran nya aku tidak
mengakatan satu kata pun disamping dia, ucap hai saja tidak apalagi aku bilang
terimakasih soal kemarin? Aku setakut itu, aku takut tidak di jawab, aku takut
balasan dia cuek, aku takutttt.
Hari ke hari berjalan seperti
biasa, tidak ada interaksi di satu meja yang seharusnya ada dong. Sampai di
hari Rabu, Bintang mengajakku ke kantin bareng. Dan aku pun mengiyakan nya,
karena kesempatan tidak datang dua kali walau sekarang jantung ku sedang
berguncang sangat keras. Sesampai nya di kantin kita sama sama jajan mie kuah kesukaan ku, dan dia ikut saja, sampai duduk pun dia ikut aku ahh yasudahlah
mungkin ada yang mau dia omongin tentang pelajaran tadi, kebetulan kita
sekelompok.
“ ga ada yang mau kamu omongin?”
ucap Bintang.
Ha ? aku harus jawab apa, apa
yang harusnya aku katakan sama Bintang, plis bantuin aku. Hai? Halo? Salam
kenal? Aaaaaahhhhh ayolah Marsha berterimakasih sama Bintang karena sudah
meminjamkan jaket nya.
“ hhmm, ma-makasih ya jaketnya”
jawab ku sambil terbata bata.
“nah gitu dong ngomong, sama sama
yaa Marsha” ucap Bintang.
Woiiii namaku dipanggi lembut
oleh si Bintang, aku ga tahan, aku mau salto, jungkir balik, ehh kenapa aku
kayak gini, aku aneh.
Aku menjawab dengan anggukan
kepala ku. Dan di balas senyuman manis Bintang. Untung saja aku tidak pingsan
pada saat itu.
“kamu sesuka itu ya sama mie kuah Marsha?’’ tanya
Bintang.
“iya, aku suka banget” jawabku
sambil menatap mata nya.
Syukur hari ini berjalan begitu menyenangkan bagi ku, ternyata berinteraksi dengan Bintang membuat ku senang, apakah ini yang dinamakan dengan suka???
-anak baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar